Dzikrul Lil 'Aalamiin

Lembaga Dakwah yang menyadarkan kita bahwa alquran adalah PERINGATAN UNTUK ALAM SEMESTA

:: jejak ramadhan ::

OLEH : Azminah

Tulisan ini ditulis dari hasil telaah/kajian AL-QUR’AN bersama Kh.Fahmi Basya.

Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan Pelatihan Menahan Hhawa (keinginan)

Tujuan Puasa :
Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu puasa, sebagaimana telah diwajibkan
atas orang-orang yang dari sebelum kamu agar kamu bertaqwa ( terpelihara ).
(QS. 002 ayat 183)

Hasil dari Puasa :
1. Kita dipelihara oleh ALLAH yaitu Hidup berdasarkan Wahyu (AL-QUR’AN).
2. Peduli dengan orang miskin ( suka memberi ).
3. Kita akan jadi Baik (Sehat), sehingga mampu berjuang dijalan ALLAH sebagai Khalifatullah


Puasa Ramadhan:

Apa Puasa Ramadhan itu ?
**Setepat tepat tafsir adalah Alquran maka untuk menjawab apa itu Puasa Ramadhan harus lewat Alquran.

Puasa (shiyam) artinya menahan, dijelaskan pada:
QS. 2 ayat 187 , kita dianjurkan puasa (menahan) makan dan minum sejak terbit fajar sampai maghrib.
QS. 19 ayat 26 Mariyam puasa (menahan) berbicara (berkata-kata).

Ramadhan artinya dijelaskan pada:

QS.2 ayat 185 Ramadhan adalah Syahru (interval) dimana diturunkannya Alquran sebagai Hudan manusia dan bayyinaatin (penjelasan) nya. Dan apabila kita Syahida (hadir) pada Syahru tsb kita diwajibkan puasa.

Kata Syuhada yang bermakna hadir dapat dilihat pada QS. 2 ayat 133 dan QS. 22 ayat 28 Liyasyhadu (hadir) agar mereka Hadir merasakan manfaat dan sebutlah nama ALLAH pada beberapa hari yang telah ditentukan.

*Asyhhadu allaa ilaahha illallaahh (Aku Hadir bahwa tidak ada Tuhan (yg diikuti) melainkan ALLAH), Hadir disini bermakna kita hadir merasakan dihadapan ALLAH di shidratul munthaha.
Mudah-mudahan kata Syuhada yang bermakna hadir menambah kekhusyukan kita dalam beribadat dimana saat ini kita hadir di bulan ramadhan maka kita berpuasa, dan saat sholat dimana kita hadir dihadapan ALLAH, nabi berkata bahwa Sholat nya orang beriman berarti mi’raj.


Jadi Puasa Ramadhan yang diwajibkan menahan makan dan minum pada bulan ramadhan,
merupakan salah satu pelatihan menahan Hhawa (Keinginan) hal ini dapat dijelaskan pada QS. 6 ayat 119.

Puasa Ramadhan merupakan Pelatihan menahan Hhawa (keinginan).

Hhawa dan Nafsu

Dalam setiap diri manusia mempunyai Hhawa dan Nafsu
Didalam Alquran Hhawa dan Nafsu dibedakan maknanya.

Nafsu artinya ego (harga diri). Fenomena nafsu dapat dilihat pada:
QS. 9 ayat 36 : Nafsu - menzholimi diri.
QS. 5 ayat 30 : Nafsu - kisah anak adam yang membunuh.
QS. 50 ayat 16 : Nafsu
QS. 12 ayat 53 : Nafsu - mendorong berbuat jelek

**Nafsu dilatih pada 4 bulan haram.

Hhawa artinya Keinginan. Fenomena Hhawa dapat dilihat pada:
QS. 2 ayat 145 : Hhawa – tidak mengikuti Alquran
QS. 5 ayat 49 : Hhawa – tidak mengikuti hukum Allah
QS. 6 ayat 53 : Hhawa – tidak diberi anugerah
QS. 6 ayat 119 : Hhawa – makan yang dilarang
QS. 14 ayat 43 : Hhawa – emosional (tergesa-gesa)
QS. 23 ayat 71 : Hhawa – hancur langit dan bumi serta isinya.
QS. 28 ayat 50 : Hhawa – tidak dapat petunjuk Allah.
QS. 30 ayat 29 : Hhawa – orang zholim
QS. 4 ayat 135 : Hhawa – menyimpang dari kebenaran dan memutarbalikkan kata-kata.
QS. 7 ayat 179 : Hhawa – seperti hewan ternak; mata dan pendengaran tidak dipergunakan untuk memikirkan ayat-ayat Allah.
QS. 18 ayat 28 : Hhawa – lalai mengingat Allah.
QS. 25 ayat 43 : Hhawa – keinginan.
QS. 38 ayat 26 : Hhawa – sesat jalan Allah.
QS. 45 ayat 23 : Hhawa – dijadikan Tuhan
QS. 53 ayat 3 : Hhawa – bukan Wahyu Alquran.
QS. 79 ayat 40 : Hhawa – takut kepada Allah.

Makan

Bulan Ramadhan kita diwajibkan puasa menahan Hhawa (keinginan) makan dan minum (QS. 2 ayat 187)
Fenomena Makan (KULU) didalam Alquran pada:
QS. 2 ayat 168 : Makan yang halal dan baik (thoyyib).
QS. 2 ayat 172 : Makanlah dari Rezeki yang baik (thoyyib).
QS. 67 ayat 15 : Makanlah dari sebagian Rezekinya
QS. 107 ayat 1,3 : Orang yang mendustakan agama adalah tidak memberi makan orang miskin.
QS. 7 ayat 31 : Makan dan minumlah tapi jangan berlebihan.
QS. 22 ayat 28 : Makan lah sebagian dan sebagian lagi berikan untuk orang- orang miskin.


Berdasarkan Fenomena Hhawa dan Makan pada ayat ayat Alquran serta Alquran diturunkan oleh ALLAH pada bulan ramadhan, dipilih bulan RAMADHAN karena pada bulan tersebut manusia diwajibkan puasa yang berarti diwajibkan menahan hhawa (keinginan).
QS.2 ayat 185 Ramadhan adalah Syahru (interval) dimana diturunkannya Alquran sebagai Hudan manusia dan bayyinaatin (penjelasan) nya.
maka,

Puasa Ramadhan menahan Hhawa (keinginan) berarti selalu mengikuti Alquran, apabila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai Alquran maka disebut Hhawa.

Oleh sebab itu kita,

Pada bulan Ramadhan lebih senang membaca atau mengkaji Alquran dan InsyaALLAH kita akan memperoleh LAILATUL QODAR dari ALLAH. Jadi kalau kita sudah mampu lulus dalam menahan Hhawa maka ayat ayat Allah dapat masuk ke diri kita sehingga kita Menjadi TATTAQUUN orang yang Terpelihara oleh ALLAH.
Marilah kita mengkaji Alquran dengan tekun mulai awal Ramadhan ini sampai Akhir hayat kita, sesuai dengan tugas kita dari ALLAH yaitu sebagai Khalifah (QS. 2 ayat 30).

Jejak ramadhan azminah, Sby tgl 1,2 syawal 1429 H

0 komentar: